Persoalan sarapan rutin ini mungkin berbeda – beda bagi setiap orang. Ada orang yang tidak rutin sarapan, ada yang rutin dan harus sarapan, namun ada juga yang tidak terbiasa sarapan sama sekali, kamu termasuk yang mana?
Berdasarkan data di Amerika ada sekitar 25 persen dari penduduknya tidak melakukan sarapan di pagi hari. Beberapa ahli mengatakan bahwa sebenarnya sarapan ini tidak lah wajib, apabila seseorang merasa lapar di pagi hari atau karena terbiasa, sebaiknya melakukan sarapan, namun bagi orang yang tidak merasa lapar dan tidak berselera tidak perlu dipaksakan, asalkan asupan gizi sudah tercukupi dengan makanan sehat setiap hari selain sarapan.
Adapun ilmuwan yang mengatakan hal sebaliknya, dimana tidak sarapan rutin dapat menimbulkan beberapa efek negatif bagi tubuh. Apa saja dampak negatif dari tidak sarapan rutin ini?
1. Tidak Sarapan Rutin Mengikatkan risiko obesitas
jika biasanya kita mendengar makan terlalu banyak atau menginsumsi gula dan lemak terlalu banyak dapat menyebabkan risiko obesitas, ternyata tidak sarapan juga dapat meningkatkan risko obesitas. Berdasarkan studi Arab Journal of Nutrition and Exercise, ada kaitan antara tidak sarapan dengan berat badan pada anak dan remaja di Arab Saudi.
Studi tersebut melaporkan justru dengan sarapan yang rutin malah menurunkan risiko terkena obesitas. Meski begitu penelitian ini masih membutuhkan studi lebih lanjut untuk pembuktiannya.
2. Meningkatnya risiko masalah jantung
Meskipun sarapan terdengar sepele, namun menurut studi yang dilakukan Universitas Harvard, pria yang tidak sarapan rutin miliki risiko sebesar 27 persen lebih besar terkena serangan jantung atau penyakit jantung, dibandingkan dengan pria yang terbiasa sarapan rutin.Penyebabnya belum diketahui secara langsung namun dalam keadaan puasa lebih lama dapat memicu stres fisik dan dapat menyebabkan tubuh yang bekerja lebih keras, dan mengakibatkan pada perubahan metabolisme.
“Perubahan hormon untuk membantu menjaga kadar gula darah, dan kecenderungan kenaikan berat badan pada pasien yang melewatkan sarapan, telah dikaitkan dengan penyakit jantung,” jelas seoarang ahli endokrinologi di PIH Health di Whittier, California, AS. Christian J. Gastelum, MD.
3. Menurunkan produktivitas
Menurunnya tingkat konsentrasi dan produktivitas ini disebabkan oleh tubuh kita yang kekurangan asupan energi, paslnya tubuh terutama bagian otak tidak mendapatkan “bahan bakar” secara cukup untuk melakukan aktivitas akibat dari tidak sarapan. Otak memerlukan glukosa agar dapat berfungsi dengan optimal, apabila kandungan glukosa yang rendah atau penurunan gula darah dari keadaan puasa yang lama ini berpengaruh terhadap fungsi kognitif.
Akibatnya yaitu kita tidak dapat berpikir secara jernih dan mengurangi fokus dalam mengerjakan aktivitas.
4. Meningkatnya Hormon Kortisol
Hormon Kortisol (hormon stres)berfungsi untuk meningkatkan kadar gula darah melalui mekanisme glu koneogeneis, selain itu hormon ini juga bergungsi untuk menghabat pembentukan tulang. Melansir dari sebuah studi pada tahun 2014 di University of California, melaporkan bawa wanita yang tidak sarapan rutin memiliki kadar kortisol yang lebih tinggi selama berbagai tes sepanjang hari, jika dibandingkan dengan wanita yang melakukan sarapan secara rutin.
Selain itu dengan melewatkan sarapan rutin juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah yang lebih tinggi. Menurut ilmuwan dengan tidak sarapan rutin ini ditambah lagi dengan stres kronis dapat meningkatkan risiko terkena sindrom kardiometabolik.
Melakukan sarapan secara rutin mungkin lebih baik dilakukan namun tentunya dengan porsi yang cukup dan tidak berlebihan, karena apabila terlalu kenyang juga dapat menimbulkan dampak negatif lainnya.